Fisheries Diving Club Universitas Hasanuddin (FDC UNHAS) merupakan salah satu organisasi dalam bentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak dibidang scientific dive dan konservasi. Dalam kesempatan kali ini anggota FDC UNHAS kembali mengadakan kegiatan Orientasi Laut (ORLA) ke V. Kegiatan ORLA merupakan tahap pembelajaran bagi anggota muda dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengambilan data ekosistem perairan, selain itu ORLA juga merupakan salah satu syarat untuk mengubah status keanggotaan dari Anggota Muda menjadi Anggota Biasa.
Kegiatan ORLA kali ini bertemakan “Pemantauan Kondisi Ekosistem Perairan Pulau Balang Lompo” yang berlangsung selama tiga hari pada tanggal 11-13 Desember 2020 di salah satu bagian dari Kepulauan Spermonde yaitu Pulau Balang Lompo, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 11 peserta, yaitu :
1. Hikman
2. Makmur
3. Muksan
4. Zulfadli Muslim
5. Nuriah Wulandari
6. Nur Hikmah Rasyid
7. St Nurhalizah. HS
8. Rislan Syam
9. Muhammad Hanifah
10.Munika Erpina
11. Lorensia Puspita
Sebelum pelaksanaan pengambilan data, ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh anggota muda yaitu pemberian materi mengenai terumbu karang, ikan karang, megabenthos, pendataan reefcheck, metode pendataan dan pengolahan data CPCe, metode penelitian ilmiah, oseanografi, lamun, argis atau pemetaan dan sosial ekonomi.
(Pemberian Materi pendataan dan pengolahan data CPCe oleh Kak Dedi Parenden, S.Pi.,M.Si)
Selanjutnya diadakan beberapa kali simulasi pengambilan data baik simulasi darat maupun simulasi laut. Simulasi pertama dilakukan di pulau Barrang Lompo, Makassar pada tanggal 13-15 November 2020 dan simulasi kedua dilakukan di Pulau yang akan menjadi tempat pengambilan data ORLA kali ini yaitu di Pulau Balang Lompo, Pangkep pada tanggal 27-29 November 2020. Simulasi ini bertujuan agar anggota muda lebih memahami tentang pendataan yang akan dilakukan dihari kegiatan dan memantau kondisi pulau maupun titik stasiun yang akan didata nantinya.
(Simulasi Darat Peserta Orla V FDC UNHAS)
(Simulasi Laut Orla V FDC UNHAS di Pulau Barrang Lompo)
Setelah pemberian materi dan pelaksanaan simulasi tuntas anggota muda melaksanakan Seminar Proposal pada tanggal 4 Desember 2020 yang bertempat di Cafe Inklusi, Makassar. Seminar Proposal ini bertujuan untuk memaparkan tentang gambaran umum mengenai lokasi dan metode yang akan digunakan pada saat pendataan nantinya. Kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring yang didampingi langsung oleh Ahmad Anshari (011.XVII.AB.176) selaku pendamping kegiatan ORLA.
(Seminar Proposal Orla V FDC UNHAS)
Pada hari pelaksanaan kegiatan Orientasi Laut V FDC UNHAS ini diikuti oleh 19 anggota, terdiri dari 3 anggota luar biasa, 5 anggota biasa, dan 11 anggota muda. Adapun beberapa rangkaian kegiatan selama di Pulau yaitu pengambilan data terumbu karang, lamun, megabenthos, oseanografi dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, hal ini sesuai dengan apa yang telah dipaparkan pada saat seminar proposal. Sebelum pengambilan data, anggota muda dibagi dalam beberapa tim dalam setiap stasiun yang sebelumnya juga telah dibagi menjadi 4 stasiun. Stasiun pertama yaitu Makmur dan Muksan sebagai pendata karang, Nur Hikmah sebagai pendata megabentos, dan Zulfadli sebagai pendata Ikan, sedangkan pendata lamun yaitu Lorensia, Hanifa, St Nurhalizah dan Rislan. Kemudian untuk stasiun 2 pendata terumbu karang yaitu Lorensia dan Hikman, pendata ikan yaitu Hanifa, dan pendata megabentos yaitu Nuriah Wulandari, untuk pendata lamun pada stasiun 2 yaitu Muksan, Makmur, St Nurhaliza dan Rislan. Selanjutnya pada stasiun 3 pendata terumbu karang yaitu Muksan dan Rislan, pendata ikan yaitu Munika dan pendata megabentos yaitu Nuriah, untuk pendata lamun di stasiun 3 yaitu Lorensia, Makmur, St Nurhaliza dan Hanifa. Dan untuk stasiun ke 4 pendata terumbu karang yaitu St Nurhalizah dan Hikman, pendata ikan yaitu Zulfadli dan pendata megabentos yaitu Nur Hikmah. Adapun untuk pendata oseanografi di semua stasiun yaitu Rislan, Munika dan Muksan. Dari masing-masing team inilah yang akan mengolah dan menginput data yang ditemukan di lapangan kedalam proposal yang akan dipresentasikan oleh anggota Muda FDC UNHAS.
“Kegiatan orientasi laut sangatlah bermanfaat bagi Anggota Muda untuk meningkatkan keterampilan menyelam dan banyak belajar tentang metode pendataan dan pengolahan data” ucap Ambo Tuwo sebagai Ketua Umum FDC UNHAS.
(Persiapan Sebelum Pengambilan Data)
(Peserta Orla V FDC UNHAS)
Selang beberapa minggu setelah kegiatan hari H, anggota muda pun melaksanakan seminar Hasil pada tanggal 30 Januari 2021 secara daring melalui via google meet. Kegiatan ini bertujuan untuk mempresentasikan hasil pendataan di Pulau Balang Lompo. Dari hasil pantauan anggota muda FDC UNHAS mereka menemukan bahwa untuk data sosial ekonomi, pekerjaan yang mendominasi masyarakat di pulau Balang Lompo adalah Nelayan. Nelayan di pulau ini mencari rezeki dengan menggunakan beberapa jenis alat tangkap yaitu : jala kepiting, rakkang kepiting, papappe (pemanah), pancing cumi dan budidaya lobster. Secara umum nelayan di pulau ini memiliki kendala baik internal maupun eksternal misalnya terkendala karena cuaca yang tidak menentu, harga yang tidak stabil serta bantuan pemerintah yang tidak merata. Adapun untuk data oseanografi menunjukkan bahwa variasi nilai rata-rata pengukuran suhu, salinitas, arus dan kecerahan di perairan Balang Lompo masih dalam kondisi relatif normal dan masih baik untuk kehidupan biota laut seperti Terumbu Karang dan ikan karang. Selain itu untuk data kondisi karang hidup di perairan Pulau Balang Lompo berada pada kondisi Kurang Baik hingga Sedang. Kemudian dari data persentase kelimpahan ikan karang dari keempat stasiun, famili ikan yang mendominasi ialah dari familyi Pomacentridae. Untuk data kelimpahan megabenthos disetiap stasiun berbeda-beda yaitu ditemukan bulu babi (Diadema sp.) pada stasiun 2, 3, dan 4, kima (Tridacna spp.) di stasiun 1, 2, 3, dan 4, bintang laut mahkota duri (Acanthaster planci) di temukan pada stasiun 4 dan Drupella di temukan pada stasiun 1, 2, 3, dan 4. Kemudian untuk hasil data terdapat 5 spesies lamun yakni Enhalus acoroides, Cymodosea serrulata, Halodule pinifolia, Halophilla ovalis, dan Thallasia hemprichii. Luas tutupan lamun rata-rata 16,714% termasuk dalam kategori Jarang (0-25%).
(Seminar Hasil Orla V FDC UNHAS)
Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta mampu melakukan pendataan dengan baik, mengelolah dan menginput data dengan benar, serta dapat mempertanggungjawabkan hasil yang diperoleh dilapangan untuk menjadi pembelajaran kedepannya dan menjadi contoh yang baik bagi anggota muda selanjutnya.
Penulis :
Munika Erpina (011.XVI.AM.218)