Artikel

Dampak Limbah Terhadap Terumbu Karang

Terumbu karang menyediakan sumber makanan dan juga sebagai sumber kehidupan bagi jutaan manusia di muka bumi ini, menunjang lebih dari seperempat dari kehidupan laut dan juga melindungi area pesisir dari bencana alam.

Limbah cair yang masuk dalam kolom perairan mengandung banyak jenis polutan yang berbahaya bagi terumbu karang,limbah cair tersebut dapat berupa  nutrien, pestisida, logam, hidrokarbon, organoklorin dan masih banyak polutan lainnya seperti limbah obat-obatan dan juga mikroplatik.

Search Google

Limbah cair ini apabila mencemari suatu perairan bahkan dengan kadar yang sangat rendah sedikit pun akan tetap dapat berdampak terhadap terumbu karang karena terumbu karang sangatlah sensitif terhadap beberapa gangguan. Sumber dari polusi limbah cair yang mencemari ekosistem terumbu karang bersumber dari daerah perkotaan dan juga dari perkembangan wilayah pesisir seperti dari sektor pariwisata dan juga industry serta bersumber juga dari peternakan dan pertanian.

Polusi laut yang disebabkan oleh pengayaan nutrien sehingga terjadi suatu eutrofikasi akibat masuknya limbah pencemar yang kaya akan nutrien N dan P dapat mengancam ekosistem terumbu karang semisal hilangnya keanekaragagaman terumbu karang, berdampak terhadap struktur dan fungsi suatu terumbu karang. Adapun dampak tidak langsung dari eutrofikasi terhadap terumbu karang ialah menyebabkan penyakit pada karang dan menurunkan keberhasilan reproduksi dari karang itu sendiri.

Aktivitas agrikultura manusia yang memanfaatkan herbisida untuk mengendalikan gulma apabila mencemari suatu perairan juga berdampak pada terumbu karang, dimana herbisida yang paling sering dideteksi keberadaannya mencemari suatu perairan seperti herbisida photosystem II (PSII) (diuron, atrazine, simazine dan Irgarol 1051) yang dapat mengganggu aktivitas fotosintesis simbiosis karang (zooxanthella). Pestisida yang mencemari suatu perairan dapat menyebabkan pemutihan karang dan mengganggu proses metamorfosis larva karang.

Aktivitas industri yang menghasilkan limbah logam sebagai hasil akhirnya apabila mencemari suatu perairan dapat berdampak buruk pada terumbu karang, yaitu dapat mengalami pemutihan apabila terpapar oleh logam selain itu juga berdampak pada terjadinya efek subletal seperti mengganggu metabolisme hewan karang dan mengganggu aktivitas siklus reproduksi karena terhambatnya pembuahan gamet.

Pencemaran yang terjadi akibat tumpahan oli dan juga minyak pada suatu perairan juga berdampak pada terumbu karang, misalnya karang dapat mati akibat kontak langsung dengan minyak atupun dari suatu sedimen yang telah terkontaminasi oleh hidrokarbon. Karang yang terpapar hidrokarbon sering merespon dengan mengeluarkan zooxanthella. Keterpaparan hidrokarbon aromatik dapat mengakibatkan menurunnya laju fotosintesis zooxanthella pada beberapa karang.

Tantangan utama dalam pengelolaan limbah cair agar tidak mencemari ekosistem perairan dalam hal ini eksositem terumbu karang ialah lemahnya hukum, keterbatasan dana untuk pemasangan maupun peningkatan sistem pengelolaan limbah cair dan monitoring yang kurang terhadap keefektifan suatu pengelolaan limbah.

Sources:

https://www.unenvironment.org/news-and-stories/story/managing-wastewater

Brodie, J., Johnson, J.E., Waterhouse, J., and Erdmann, S. (2019). Wastewater Pollution and Coral Reefs: Supporting Science. C2O (Coasts Climate Oceans).

 

Editor :

Muhammad Hanifa (011.XVI.AM.216)